Advokasi Hukum dan Ketua LBH dan LSM RUDAL ( Reformasi Untuk Keadilan ) Indonesia
Dinamisnews.com : Palembang
Noveldi Putra Pratama mengemukakan, penyebaran Virus Corona (Covid-19) yang begitu cepat mengakibatkan banyak orang panik. Kepanikan tidak hanya disebabkan oleh mudahnya penularan Covid-19, namun juga oleh ramainya pemberitaan seputar Covid-19 di berbagai media.
“Selain itu, respon warganet terhadap Covid-19 juga begitu cepat dengan cara mencari dan membagikan informasi secara aktif di media sosial (Medsos) maupun pesan instan,” ungkap Noveldi kepada wartawan, melalui telepon seluler, di Palembang, mengatakan, banyaknya media yang memberitakan Covid-19 disebabkan oleh ketidakpuasan masyarakat dalam mencari informasi.” Tutur Noveldi sapaan akrabnya.
“Fenomena seputar Covid-19 memang membuat semua media berlomba memberitakannya, karena mereka berpikir pasti informasi ini akan dicari oleh masyarakat ”
Begitu juga masyarakat, seolah tidak puas mencari tahu dan membicarakan informasi ini karena berdampak langsung pada semua orang, kepanikan itu disebabkan jika informasi yang diterima berbeda-beda dan tidak sinkron, jadi tidak ada pegangan yang pasti,” ujar Noveldi.
Menurutnya, kepanikan yang terjadi di masyarakat turut disebabkan oleh banyaknya informasi yang diterima tanpa difilter dan di cerna dengan matang, selain itu masyarakat juga cenderung mudah mempercayai informasi bohong atau hoax yang disebarkan melalui Medsos sehingga hal tersebut semakin menambah kepanikan.” Jelasnya
“Dalam situasi normal saja banyak yang mudah percaya informasi bohong, apalagi saat situasi krisis Psikologis masyarakat cenderung panik dan insecure, Sehat atau tidaknya (Medsos) tergantung kita para pengguna, karena jumlah informasi di media sosial memang tidak mungkin dibatasi, masing-masing individu saja yang membatasi akses informasi sejauh yang kita butuhkan, Jangan terlalu larut dengan segala macam informasi tentang Covid-19,” lanjutnya.
Sebelumnya, Noveldi juga mengatakan, pemberitaan yang simpang siur atau kurang tepat dapat memicu rasa tertekan pada masyarakat yang mempengaruhi hormon stres.
Ketika di tanya mengenai corona, Noveldi hanya mengatakan semoga situasi ini segera pulih kembali dan harapan noveldi semoga sebelum puasa sudah tidak ada kasus corona lagi di indonesia.” Tutupnya.
( HR )