Sarolangun : Dinamisnews.com
Terkai aksi desakan LSM Pabri untuk memanggil saudara Adnan mantan Kadinkes Sarolangun di Kejati Jambi depan Gedung Adyaksa Jambi pada tanggal 13/08/2020 lalu terkait dana dana BOK (biaya operasional kesehatan) pada Puskesmas Desa Sipintun dan dana KB Kabupaten Sarolangun membuat Adnan mantan kadinkes Sarolangun meradang.
Berbagai issue dan berita tersebut sempat viral beredar di medsos, sehingga banyak komentar miring yang dilanturkan pihak masyarakat dunia maya.
Merasa tidak terima mantan kadinkes Sarolangun membawa keluarga dan preman ancam dan mendatangi rumah wartawan Tribrata TV inisial (P) dan anggota LSM Akram Jambi inisial (S).
Dalam penyerangan tersebut sempat terjadi perang mulut karena pihak mantan kadinkes menganggap wartawan Tribrata TV dan anggota LSM Akram adalah pemilik data.
Namun saat mengkonfirmasi dua orang tersebut mereka mengatakan tidak tahu menahu dalam hal tersebut hanya mengkomentar pada status berita yang viral, begitu juga keterangan saudara inisial (S) selaku anggota LSM Akram Jambi.
Namun dalam penyerangan tersebut inisial (p) wartawan media Tribrata TV sempat dicekik oleh adik dari mantan kadinkes Sarolangun, sementara pada malam harinya sekita pukul 11 malam Sabtu 14 anggota LSM Akram Jambi juga dapat perlakuan yang sama rumahnya diserang oleh mantan Kadinkes Sarolangun bersama preman dan kontraktornya.
Dari kejadian penyerangan tersebut tidak ada terjadi kekerasan fisik atau mendapatkan luka fisik namun serangan tersebut membuat keluarga korban histeris teriak dan trauma.
Anggota LSM Akram inisial (S) saat dikonfirmasi Nusantaranews mengatakan penyerangan malam itu berjumlah sekira 4 orang yang terlihat diantaranya mantan kadinkes kemudian satunya kontraktor yang lain dirinya tidak mengenali status dan namanya.
Di tempat yang berbeda ketua LSM Akram provinsi Jambi Amir Akbar saat dikonfirmasi Nusantaranews merasa terpukul akibat penyerangan terhadap anggotanya, dan dirinya mengetahui bahwa anggotanya inisial (S) hanya mengantarkan surat tembusan dari pihak Lsm Pabri karena kenal dan berada di Sarolangun maka dari itu dirinya merasa terpukul dan akan meminta penegak hukum untuk mrmproses penyerangan tersebut
Kalaulah pihak kadinkes yang didemo LSM Pabri merasa tidak bersalah kenapa harus menyerang LSM dan wartawan ke rumah itu namanya premanisme.
Negara kita negara hukum dan demokrasi tidak boleh berlaku seenaknya jangan mentang – mentang pejabat seenaknya sewa preman dan ancam-ancam wartawan LSM itu tidak benar, apabila merasa tidak bersalah kenapa harus risih dan menyerang, ujarnya
Selain itu ketua ormas Lmpp Mada Jambi Attan Tambun juga memberikan sikap pedulinya kepada insan pers dan Lsm provinsi Jambi.
Dirinya mengecam keras terhadap perlakuan mantan kadinkes Sarolangun terhadap media dan LSM yang diancam dan didatangi rumahnya.
“Mengapa harus diserang itu perlakuan melanggar hukum apalagi menyerang rumah wartawan, itu salah besar, wartawan itu berjasa pada negeri ini pers adalah pilar ke 4 dalam memerdekakan bangsa Indonesia jangan diancam.”
Dalam waktu dekat saya selaku ormas Laskar Merah Putih Perjuangan markas daerah Jambi akan segera melakukan aksi besar-besaran di Kejati maupun Polda Jambi agar siapa saja yang melakukan penindasan terhadap insan pers dan LSM harus ditindak tegar, tegasnya