Dinamisnews.com : Sungai Penuh
Pilkada Serentak 2020 telah memasuki tahapan pendaftaran bakal pasangan calon (bapaslon) dan telah berakhir 6 september kemaren, KPU RI menyampaikan sampai akhir pendaftaran terdapat 28 daerah yang hanya terdapat satu bapaslon yang mendaftarkan diri.
Ketua KPU Arief Budiman menyebut perpanjangan masa pendaftaran dilakukan untuk memberi kesempatan jika ada bakal pasangan calon baru yang hendak mendaftar.
“Untuk 28 daerah yang terdapat satu bakal pasangan calon, KPU kabupaten/kota akan membuka pendaftaran kembali setelah melakukan proses penundaan dan sosialisasi,” kata Arief dalam jumpa pers yang disiarkan akun Facebook KPU Republik Indonesia, Senin (7/9).
Dari 28 daerah tersebut termasuk Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi, yang sampai akhir pendaftaran 6 september kemaren hanya terdapat paslon yang mendaftar yaitu Fikar Azami-Yos Adrino.
Bapaslon Fikar Azami-Yos Adrino mendaftar ke KPU Kota Sungai Penuh tanggal 6 september sekitar jam 22.00 Wib. Pada saat pendaftaran Fikar Azami-Yos Adrino diusung 10 partai politik atau 24 Kursi DPRD dari 11 partai politik atau 25 Kursi DPRD Kota Sungai Penuh.
Melihat kondisi tersebut, hampir dipastikan Fikar Azami-Yos Adrino akan menjadi calon tunggal atau akan berhadapan dengan kotak kosong di Pilwako Sungai Penuh 9 Desember mendatang jika tidak ada bapaslon lain yang mendaftar pada masa perpanjangan pendaftaran 11-13 september 2020.
Tetapi, Kotak Kosong sudah mulai dikampanye ditengah masyarakat Kota Sungai Penuh dari berbagai kalangan Mahasiswa,Aktivis,tokoh masyarakat.
Dukungan untuk memenangkan kotak kosong diantaranya datang dari 3 tim balon walikota dan wakil walikota Sungai Penuh yaitu Tim Ahmadi Zubir-Hardizal, Pusri Amsyi-Alvia Santoni dan Zuhelmi-Arfensa.
Ketiga tim balon walikota dan wakil walikota tersebut sepakat untuk mengampanyekan dan memenangkan kotak kosong di Pilwako Sungai Penuh mendatang bergerak secara terstruktur dan sitematis.
Saat diwawancarai media ini Anggi Kurniawan aktivis mahasiswa mengatakan “Kemunculan sosok calon tunggal adalah bukti sistem demokrasi yang tidak berfungsi. Saya pikir, kalau tidak ada penyeimbang, itu tidak sehat untuk demokrasi. Untuk itu kami dari 3 tim balon walikota dan wakil walikota sungai penuh mendorong kotak kosong dan berjuang memenangkan kotak kosong dalam konteks seperti itu. Jadi ada pihak yang mengkritisi dalam konteks demokrasi,” kata Anggi.
Menurutnya, kondisi perpolitikan di Sungai Penuh hingga hari ini tampak tidak sehat. Sebab, hampir seluruh partai politik mendukung satu calon.
“Ini sebagai harapan akan adanya aspirasi masyarakat, Kalau saat ini kan sangat oligarkis, Jadi kotak kosong sebagai koreksi, Kalau suara kotak kosong besar, parpol dan elite wajib mengoreksi,” kata dia.
Namun dia menegaskan, yang dia lakukan bukan sebagai kampanye golput. Jika betul Fikar-Yos melawan kotak kosong, justru dia berharap masyarakat berbondong-bondong ke TPS mencoblos kotak kosong.
Terkait dukungan untuk kotak kosong, menurutnya, hal tersebut sebagai cara mentertawakan tidak berfungsinya sistem demokrasi.
“Sebenarnya bukan kampanye kotak kosong, tetapi ini lebih pada mentertawakan demokrasi, Karena pilkada menjadi tidak substansial, Jadi ditertawakan saja,” tutupnya.
Kotak kosong dapat menang melawan calon yang diusung partai politik, hal ini terjadi di Pilwako Kota Makassar tahun 2018 silam, dan kita akan menciptakan sejarah kembali di kota sungai penuh,”tegasnya.
( Tim )