Dinamisnews.com : Muaro Jambi
Menjelang waktu kunjungan menteri pertanian Dr Syahrul Yasin limpo S.H. M.Si. M.H,di Desa talang Bukit kecamatan bahar utara kabupaten muaro jambi,yang di jadwalkan pada hari jum’at tanggal 5/11/2021 dalam rangka pelaksaan program tanam perdana PSR ( program sawet rakyat ) yang di selenggarakan oleh gapoktan Ngudi makmur jaya bangkit desa setempat beredar isu pungli.
Dugaan Pungutan liar tersebut berkembang di masyarakat yang informasinya akan digunakan untuk kebutuhan dalam rangka pelaksanaan kegiatan menyambut kehadiran menteri petanian.
Pungutan itu pun dihimbau melalui surat edaran yang ditujukan kepada seluruh pengecer pupuk dan kepada pengguna Alsintan alat mesin pertanian Di tiga kecamatan yakni kecamatan bahar utara ,kecamatan bahar selatan dan kecamatan sungai bahar, atas nama GAPOKTAN melalui ketua BAMBANG SRIYONO serta di bantu oleh korlap BPP balai penyuluhan pertanian Salahudin dan di tanda tanggani serta di setempel oleh kedua belah pihak.
Hal tersebut dikuatkan dengan hasil investigasi tim media di lapangan dengan temuan sejumlah kwitansi pembayaran sumbangan yang bervariasi jumlahnya dari Rp 50,000 hingga Rp 500,000.
Terkait hal itu, Taufik selaku penasehat Gapoktan tersebut dan sekaligus sebagai Anggota dewan kabupaten muaro jambi Fraksi Partai Gerindra saat dikonfirmasi di kediaman rumahnya menjelaskan bahwa Pihaknya membenarkan kalau ada permohonan bantuan,tapi itu sifatnya suka rela alasanya pihaknya sudah berkordinasi sama kadisbun kabupaten dan kadisbun propinsi terkait pendanaan namun hingga hari ini,belum ada tanggapan atau realisasi dana sementara kami harus segera melaksanakan kegiatan ini, persiapan awal saja untuk biaya konsumsi yang kerja dana dari mana sementara kita butuh itu ” Jelasnya
Ketika di tànya soal berapa habis anggaran dana untuk pelaksaan kegiatan dirinya sampaikan Rp 46 000,000.Disbun propinsi membantu sebatas tenda dan sound sistem,konsumsi atau makan dari PTP” ungkapnya
Dikonfirmasikepada kepala dinas perkebunan kabupaten muaro jambi NUR SUBIANTORO melalui telpon seluler dan via WhatsApp beberapa kali pihaknya tidak mau mengangkat dan membalas.
( Tim )