Dinamisnews.com : Jambi
Terkait dengan adanya penemuan Situs Perahu Kuno di Desa Lambur Kecamatan Muara Sabak Kabupaten Tanjung Jabung Timur Propinsi Jambi, tentunya diharapkan mampu menguak bukti sejarah pradaban yang pernah ada pada masa itu. Sejumlah archeolog, penulis sejarah, Balai Pelestarian Cagar Budaya terlibat langsung dalam penelusuran untuk mengumpulkan informasi dan data-data melalui legenda cerita yang pernah ada pada masa itu.
Saat ini para archelogi dari Universitas Indonesia tengah melakukan penelitian dengan menggali dan mengetahui tentang jenis perahu apa yang di temukan di Desa Lambur. Apalagi lokasi perahu kuno tersebut memiliki jarak lebih kurang 12 kilometer dari pinggiran laut. Bahkan 7 kilometer dari lokasi tersebut terdapat situs Makam Sitti Hawa. Setelah terkuaknya situs Perahu Kuno di Desa Lambur, kini giliran Desa Kota Harapan Kecamatan Sabak Timur di temukan potongan papan Perahu Kuno yang mirip dengan papan yang ada di Perahu Kuno Lambur. Tidak berhenti batas disitu saja, justru di Desa Simbur Naik juga di temukan oleh warga potongan papan yang terkubur dalam tanah yang semuanya memiliki kemiripan dengan Perahu Kuno yang ada di Desa Lambur.
Saat ini pihak archeolog belum bisa menyimpulkan lebih jauh tentang jenis perahu tersebut, namun dari lokasi penggalian Perahu Kuno tersebut memiliki panjang di perkirakan diatas 20 meter dan semuanya menggunakan pasak kayu dan terdapat tali yang terbuat dari bahan ijuk. Kontruksi sementara yang di temukan pada situs Perahu Kuno tersebut adalah berupa deck dan valka terbuka tanpa muatan dan posisi deck berada diatas beberapa potongan-potongan kayu bulat melintang, yang seolah olah Perahu Kuno tersebut sedang berada diatas galangan.
Namun ada yang sangat anehnya, bahwa pada lokasi penggalian Perahu Kuno tersebut, pihak archelog tidak menemukan adanya gading-gading (kerangka) serta kayu lunas yang terdapat di bagian bawah Perahu Kuno tersebut, sehingga masih mengundang rasa penasaran bagi kita semua untuk ingin mengetahuinya. Untuk itu kita harus bersabar dan biarkan para acheolog bekerja, sementara para penulis menyusun literasi dalam menggali sejarah pradaban Zabag yang saat ini masih mengundang tanda tanya besar.
Kita akan terus berusaha untuk mengungkap melalui berbagai penelitian, terutama menelusuri adanya berbagai temuan, berupa pecahan-pecahan kramik, sabuk emas, yang di temukan sepanjang wilayah pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Intinya adalah bagaimana kita bisa mengungkap sejarah pradaban negeri Zabag, sebagai salah satu bukti, bahwa Zabag merupakan pintu gerbang Sungai Batanghari sebagai pusat perdagangan rempah-rempah bagi bangsa lain yang sangat erat kaitanya dengan di temukannya situs Candi Muaro Jambi dan bahkan tidak tertutup kemungkinan perdagangan ini berakhir di bagian hulu Sungai Batanghari tepatnya di Kabupaten Damas Raya.
Kita tunggu saja penelusurannya, bahwa apakah dulunya Zabag memiliki sebuah kerajaan atau lebih identik kita sebut The Lossing Kingdom of Zabak.