Kenapa ?? Ikuti Tulisan berikut ini :
Dinamisnews.com : Indonesia
Shalat memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam. Disamping sebagai salah satu rukun Islam, shalat adalah tiang agama juga batas pemisah antara keislaman dengan kekufuran dan kemunafikan.
Shalat juga sebagai sarana “taqorrub’ yang paling efektif bagi seorang hamba kepada Allah ‘azza wajallaa.
Oleh karena itu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam memberikan perhatian ekstra terhadap masalah shalat. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan contoh pelaksanaannya secara detail, dari awal sampai akhir, dari takbir sampai salam. Ini semua menunjukkan pentingnya shalat dalam Islam. Harusnya ini sudah cukup sebagai motivasi bagi kita, kaum Muslimin untuk selalu melaksanakan shalat dengan baik.Terlebih jika kita memperhatikan berbagai keitimewaan shalat, maka tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak sungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah yang utama dalam Islam ini.
Tapi sayang, tidak sedikit dari saudara-saudara kita yang shalatnya asal-asalan,terburu-buru,tidak khusu’ dan bahkan tidak thuma’ninah. Diantara mereka bukan saja dari kalangan orang awam tapi juga ada ‘orang-orang tertentu’ yang seharusnya menjadi contoh orang lain tapi justru ia sendiri shalatnya masih perlu dibenahi.
Terkait dengan orang yang melakukan shalat dengan ‘kilat’ , Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, bersabda :
إِنَّ الرَّجُلَ لَيُصَلِّي سِتِّينَ سَنَةً مَا تُقْبَلُ لَهُ صَلَاةٌ، لَعَلَّهُ يُتِمُّ الرُّكُوعَ وَلَا يُتِمُّ السُّجُودَ، وَيُتِمُّ السُّجُودَ وَلَا يُتِمُّ الرُّكُوعَ
“Sesungguhnya ada seseorang yang sholat selama 60 tahun, namun tidak diterima (oleh Allah) amalan sholatnya selama itu walau satu sholatpun. Boleh jadi (sebabnya) dia sempurnakan ruku’-nya tetapi sujudnya kurang sempurna, demikian pula sebaliknya” (Hadis Hasan, riwayat Ibn Abi Syaibah dari Abu Hurairah RA, Shahih al-Targhib, no. 596).
Astaghfirullah, selama 60 tahun shalatnya tidak ada yang diterima,kata Rasulullah,karena ruku’ atau sujudnya tidak sempurna,alias tidak thuma’ninah.Padahal thuma’ninah merupakan salah satu rukun dalam shalat. Kalau rukun shalatnya rusak, maka jelas shalatnya tidak sah. Dengan demikian kalau shalatnya tidak sah bagaimana mungkin shalatnya akan diterima mendapat pahala dari Allah SWT ?
Padahal, saat sujud inilah Rasulullah menganjurkan untuk memperbanyak doa tentu saja setelah bacaan sujud.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sedekat-dekatnya seorang hamba kepada Tuhannya ialah ketika dia sedang bersujud, karena itu perbanyaklah doa”. (HR Muslim). Dengan begitu, jangan sekali-kali mempercepat sujud dan rukuk kita.
Ada bacaan ruku’ dan sujud yang satu paket sekaligus ada doanya yaitu seperti yang dituturkan oleh istri Nabi Aisyah r.a.
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ فِى رُكُوعِهِ وَسُجُودِهِ « سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى » يَتَأَوَّلُ الْقُرْآنَ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallammemperbanyak membaca ketika rukuk dan sujud bacaan, “SUBHANAKALLAHUMMA ROBBANAA WA BIHAMDIKA, ALLAHUMMAGHFIR-LII(artinya: Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, pujian untuk-Mu, ampunilah aku)”. Beliau menerangkan maksud dari ayat Al-Quran dengan bacaan tersebut.” (HR. Bukhari, no. 817 dan Muslim, no. 484).
Ayo,kita laksanakan shalat dengan sebaik-baiknya.Karena ketika kita shalat sejatinya kita sedang bermunajat dengan Allah Ta’ala, jangan sampai kita shalat dari kecil hingga tua 60 tahun,shalatnya ‘acak-acakan’ seperti ayam yang sedang ‘mematuk’ makanannya.Kalau demikian halnya kita akan menjadi orang yang merugi.Na’udzubillahi mindzalik.Dan,tentu saja kita harus rajin-rajin belajar tentang shalat yang baik sesuai tuntunan Sunnah Rasulullah Saw.
Wallahu a’lam
Penulis Abd.Mukti
Ketua Panti Aisyiyah-Muhammadiyah Ka.Tungkal.