Dinamisnews.com:Kuala Tungkal
Puluhan tahun PetroChina International Jabung Ltd
beroperasi di wilayah Kabupaten Tanjab Barat yang bergerak dibidang Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi ini terkesan abaikan kewajibannya. Pasalnya, pihak mengemen PT.Petrochina tidak menggubris himbauan sejumlah istansi terkait di Tanjab Barat untuk menyediakan fasilitas seperti Kantor, agar mudah dalam berurusan. Untuk diketahui Tanjab Barat merupakan Kabupaten yang berpenghasilan Gas dan Minyak terbesar di Provinsi Jambi.
Saat ini, dari Komisi II DPRD Kabupaten Tanjab Barat memantau langsung aktifitas Petrochina kesumur minyak dan gas di wilayah Kecamatan Betara, Selasa (16/06/20).
Anggota Dewan dari Komisi ll DPRD Kabupaten Tanjab Barat, Sufrayogi Syaiful,S.I.P melakukan pamantauan diberapa titik sumur gas dan minyak yang di kelola Petrochina berlokasi di Panin 1 dan Panin 2 dalam wilayah Desa Terjun Jaya Kecamatan Betara. Pantauan Anggota Komisi II ini juga didampingi oleh pejabat setempat, Camat Betara, Kades Terjun Jaya, Kadus serta berapa awak media.
Menurut Sufrayogi Saiful.S.I.P, pantauan yang dilakukan ini sebagai bentuk pengawasan, karena soal gas dan minyak ini masuk ranah kinerja komisi ll guna menghimpun sejumlah data untuk perbandingan. Apakah benar pihak Petrochina melaporkan sejumlah keberadaan titik sumur yang ada di kabupaten Tanjab Barat sesuai dengan kondisi dan jumlah yang ada dilapangan.
“Pemantauan ini sebagai pegangan kita nanti nya, apakah sesuai laporan dari pihak Petrochina dengan kita, dengan kondisi yang ada dilapangan,”ujar Sufrayogi yang akrab di panggil AW.
Yogie juga menyarankan agar pihak Petrochina untuk meninjau kembali terkait keberadaan fasilitas seperi Kantor Petrochina harus juga ada di Tanjab Barat, karena sebagai perusahaan penghasil minyak dan gas terbesar, dan diminta Humas Petrochina juga stanbay dan berkantor di Tanjab Barat, tujuannya agar komunikasi biss cepat disikapi apa bila ada persoalan dilapangan.
”Selama ini humasnya bekantor di Geragai Kabupaten Tanjab Timur dengan jarak tempuh yang cukup jauh, sedangkan mereka produksi gas dan minyaknya banyak di daerah Tanjab Barat”, tegasnya.
Ia berharap, saran yang di sampaikan melalui media ini dapat ditanggapi secara serius oleh pihak Petrochina, agar tujuannya jelas untuk mempermudah membangun komunikasi antara pihak perusahaan dengan masyarakat dan perangkat-perangkat lainya di Tanjab Barat, agar jika ada persoalan dilapangan bisa cepat di kordinasikan.
Hal senada juga di sampaikan Camat Betara Toni, seharusnya Humas Petrochina juga bekantor stanbay di GP Wilayah Tanjabbarat ini, jika ada kendala dilapangan bisa cepat untuk dikordinasikan.
Toni selaku Camat juga menyebutkan, ini semua Humas Perusahaan Bekantor di Geragai, jadi kapan mau rapat cepat, selama ini diberapa kali kita undang untuk koordinasi selalu ada kendala lantaran jarak tempunya jauh.
“Dari kemarin saya dampaikan sama pak Barus, kalau bisa bekantor di wilayah Tanjabbarat, jadi bisa mudah jika ada masalah dilapangan dapat cepat dikordinasikan. Padahal sudah janji hari ini bisa hadir, namun selalu ditunda tidak jadi, dengan alasan jarak tempunya dari Geragai kesini makan waktu cukup lama. Sedangkan produksi gas dan minyak banyak di daerah Tanjabbarat, tapi kantornya di geragai,” tandasnya kesal.
Ditempat terpisah, Atifis peduli lingkungan Sudirman juga mengutarakan hal senada, menurutnya pihak Menegemen Petrochina terkesan sengaja tidak membuat kantor diwilayah vol aktifitasnya disinyalir agar masyarakat sulit menjangkau untuk berurusan.
” Sudah 25 tahun Petrochina itu beroperasi di Tanjab Barat, namun belum juga terbangun kantornya, masak perusahaan sebesar itu bangun kantor saja tidak mampu. Ini terkesan disengaja agar perusahaan yang bermasalah dengan masyarakat kesulitan untuk melapor dan berurusan”.Ujarnya.(Azm)