Dinamisnews.com : Batanghari
Menjelang hari pencoblosan fenomena rilis survey banyak terjadi, hal ini juga berlaku pada pilkada serentak di kabupaten batanghari 2020 ini.
Prayogi Yulisti, SH. Selaku tim advokasi salah satu paslon yakni pasangan Firdaus-Camelia saat di wawancarai oleh wartawan dinamisnews, mengatakan bahwa sejatinya hasil rilis survey harus mengedepankan objektifitas berdasarkan ukuran fakta di lapangan. Metodologi, sampling, margin eror dan riset harus menjadi hal yang kontstruktif dalam merilis hasil survey.
“Bagi saya hasil survey merupakan ukuran untuk mengetahui elektabilitas dan popularitas serta sentimen publik terhadap kandidat yang di usung. Metodologi survey harus dilandaskan fakta suara responden lapangan yang di himpun. Tentu saja tujuan nya akan menjadi ukuran dalam menyusun strategi dan taktik politik kandidat, walaupun terkadang ada saja penggunaan rilis survey sebagai bentuk survey pesanan untuk mempengaruhi opini publik di lapangan, contoh saja beberapa lembaga survey yang merilis hasil survey dalam mengambil sampling di salah satu daerah misalnya, hanya 1 kandidat paslon yang mendapatkan dukungan pemilih hingga 100 persen bahkan menihilkan dukungan suara untuk kandidat paslon lain,” Ujarnya
Ini salah satu contoh survey pesanan yang agak menjanggal untuk bisa di terima secara rasional. “Bagi saya praktek seperti ini menurunkan semangat demokrasi yang sudah kita gaungkan dari hulu ke hilir walaupun itu tindakan yang sah sah saja selama tidak melakukan kejahatan akademis seperti memalsukan data, memalsukan sampling dan seterusnya,” tandasnya.
Karna itu pada pemilu 2019 KPU telah mengantisipasi praktek praktek seperti ini agar bisa diminimalisir fenomenanya, tentu saja KPU telah merilis 40 lembaga survey yang berkompeten dan terdaftar sebagai lembaga survey kredibel sebagai acuan bagi publik dalam mengambil informasi kaitan dengan pemilu dan pilkada serentak 2020 ini.
“Untuk itu bagi kami nama-nama lembaga survey yang tidak terdaftar di KPU tentu saja hasil rilis nya patut dipertanyakan. Sejatinya data survey disajikan ke hanya sebatas menambah wawasan peta elektoral secara umum bukan sebuah kesimpulan hasil kemenangan,” Tambahnya.
(Edw/*)