Dinamisnews.com : Jambi
Astaghfirullah, ternyata dalam Islam ada dikenal dengan dosa jariyah.Apa itu ? Dosa Jariyah adalah dosa yang tetap terus mengalir, sejak orangnya masih hidup sampai dia telah meninggal.Selama di alam kubur,orang itu akan mendapat kiriman dosa karena amal-buruknya diikuti atau ditiru oleh orang lain.Padahal alam barzah itu lama sekali sampai beribu-ribu tahun-hanya Allahlah yang mengetahuinya. Dosa yang akan tetap ditimpakan kepada orang tersebut, sekalipun dia tidak lagi mengerjakan perbuatan maksiat itu.
Salah satu contoh dosa Jariyah adalah jika seseorang memposting fotonya yang mengumbar aurat di media sosial. Setiap orang yang tergugah syahwatnya lantaran melihat foto-seronoknya itu, maka orang yang memposting atau yang mempunyai foto itu akan mendapat dosa dari foto yang menimbulkan birahi itu.Na’udzubillahi mindzalik !
“Sedang duduk-duduk, dia dapat kiriman dosa.Sedang tidur dia juga dicatat dosanya.Sedang di kantor juga dicatat dosanya karena fotonya di medsos itu.Bahkan setiap dia sedang dalam kondisi apapun dia selalu mendapat kucuran dosa akibat dari kemaksiatan yang diikuti oleh orang lain walaupun dia telah meninggal dunia.
Mengingat betapa bahayanya dosa jariyah ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan umatnya agar berhati-hati, jangan sampai terjebak melakukan dosa ini.
Dalam hadis dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْء
“Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka,” (HR. Muslim).
Termasuk dosa jariyah’ adalah jika mengajak orang lain untuk melakukan aliran sesat, kekufuran,kesyirikan kemunafikan, dan termasuk komunisme, sebagaimana hadits berikut :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ، كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ، لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا
“Siapa yang mengajak kepada kesesatan, dia mendapatkan dosa, seperti dosa orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun,” (HR. Muslim).
Sepanjang masih ada manusia yang mengikuti mereka, pelopor kemaksiatan dan penghasung pemikiran menyimpang, selama itu pula orang ini turut mendapatkan limpahan dosa, sekalipun dia sudah dikubur tanah. Merekalah para pemilik dosa jariyah.
Betapa menyedihkannya nasib orang ini, di saat semua orang membutuhkan pahala di alam barzakh, dia justru mendapat kucuran dosa dan dosa. Anda bisa bayangkan, penyesalan yang akan dialami manusia yang memiliki dosa jariyah ini.
Kita berdoa semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat dan taufiq-Nya kepada kita sehingga kita terhindar dari dosa jariyah’ ini.Aamiin.
Wallahu a’lam bishshowab.
Kuala Tungkal, 26 Juni 2020
Abd.Mukti,S.Ag
Kuala Tungkal.