Dinamisnews.com : Muaro Jambi
Jalan lingkungan RT 01 Dusun l Desa Sungai Bungur Kec Kumpe ilir, yang Baru Rampung Hitungan Bulan, diduga Telah mengalami Keretakan Di Beberpa Titik, memicu berbagai pertanyaan warga.
Pasalnya, jalan Lingkungan yang semula dengan Kondisi rigit beton, yang di bangun Tahun 2015 melalui Program PPIP dengan panjang kisaran 800 Meter , dan pada tahun 2019 lalu kembali ditambah dengan Cor Beton hinggga dilanjutin kekurangan pada pekerjaan pada tahun 2020 ini.
Pekerjaan lanjutan pada kekurangan -+300 Meter dan lebar bervariasi, dari 2,5 meter, mencapai 3 meter, dengan dana Berkisar Rp 300.000.000 lebih seperti yang tercantum pada papan Informasi tidak di temukan Di lokasi.
Namun pekerjaandan yang Bersumber Dana Desa (DD) Desa sungai Bungur Kec Kumpeh Ilir, Kab Muaro Jambi tersebut terlihat telah mengalami keretakan di sepanjang Volume pekerjaan rabat beton tersebut, padahal pekerjaan tersebut masih dibilang baru karna dikerjakan pada tahun 2019 dan lanjutan tahun 2020 ini.
Menurut keterangan dari salah satu anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) desa Sungai bungur yang namanya tidak mau disebutkan saat diwawancarai mengatakan, “cukup heran dengan pembangunan yang ada di jalan bandes, terletak di RT 01 Dusun 1 yang di bangun pada tahun 2019 sudah tampak mengalami beberapa keretakan, pengikisan dan begitu juga jalan lanjutan yang baru rampung hitungan bulan juga mengalami keretakan di beberapa titik, padahal bangunan sebelumnya, yang dibangun pada tahun 2015 yang juga rabat beton dan ditimpah, belum mengalami keretakan hanya ada, beberapa titik yang rusak di sebabkan air pasang jika musim banjir tahunan, bahkan mobil angkutan bermuatan pun tidak pernah melintas, karna di larang, jelasnya kepada awak media ini.
” Kami heran dengan pekerja, dari tahun ketahun hampir 4 tahun belakangan ini yang kerja untuk pembangunan tersebut, hanya kelompok-kelompok itu saja, bahkan pernah melihat, salah satu RT dan Kadus bekerja di bangunan desa, kenapa tidak memberdayakan masyarakat lain dalam pekerjaan, kan mereka sudah ada gaji dari desa, dan saya pernah menanyakan kepada datuk (Kepala Desa red) tapi jawabnya ” silahkan tanya Bendahara Desa sambil menyebut namanya”, jelas warga,
Di tempat yang sama beberapa Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) ketika di tanya terkait yang di katakan warga tersebut” salah satu anggota BPD membenarkan, bahwasanya bangunan tersebut, memang terkesan tumpang tindih dengan bangunan Rabat Beton yang di bangun tahun 2015 lalu, dengan Sumber Dana PPIP pusat, dan kondisinya memang mengalami kerusakan di beberapa tempat, yang di akibatkan genangan air, bila banjir tahunan tiba “jelasnya.
Saat ditanya, terkait besaran dana, volume pekerjaan dan sumber dana anggota BPD ini menjawab bahwasanya mereka kurang di libatkan untuk kegiatan desa, mereka Hanya di berikan Dua Lembar kertas di saat mau gajian Untuk di tanda tangani,
“Untuk hal lain kami tidak mengetahui, kami hanya menandatangani dua lembar Kertas di akhir Tahun, Untuk di tandatangani, dengan alasan, supaya gaji cair, ya dari pada tidak gajian saya tanda tangani, bahkan hal-hal yang menurut kami Keliru dan ada kejanggalan yang kami lihat, pernah kami sampaikan Ke Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi, tapi sampai saat ini belum ada hasil, bahkan masi banyak dugaan kejanggalan pembanguan dan kegiatan lain yang bersumber uang negara di Desa ini diduga ada indikasi Mar up ” jelas salah satu Anggota BPD Yang enggan di sebut namanya,
Terkait hal ini awak media Mengonfirmasikan kepada Kepala desa Sungai Bungur di ruang Kerjanya Rabu 8-07-2020, terkait keretakan,”mengatakan, terkait Keretakan, itu di sebabkan mobil angkutan bermuatan, dan memang ada larangan untuk melintasi, ya namanya warga kadang kadang membandel, jelasnya.
Terkait bangunan menimpah rabat Beton yang sudah ada, kepala desa Membenarkan hal tersebut” Pembangunan itu melalui rapat, warga minta melalui rapat agar jalan tersebut di bangun, karna mengalami kerusakan, dan itu sudah atas survei pihak terkait, termasuk pihak kecamatan sudah mensurvei, kalau soal bangunan lama memang di timpah, mengingat, jika di hancurkan akan memakan biaya yang lebih besar, tentu menggunakan alat alat lain untuk meratakannya”, jelas Tamin Selaku Kepala Desa Sungai Bungur.
Ketika di tanya siapa TPK Pekerjaannnya Kades Menjawab, “kepala dusunnya lah,” jelasnya.
Ketika di tanya terkait besaran anggaran, tamin menjawab, silahkan tanya kepada inspektorat,
Bahkan Tamin menjelaskan, ada beberapa Pekerjaan yang bersumber Dana Desa, di Borongkan Kepada Salah satu Ketua RT, mengingat Beliau memang sebagai tukang,” Tutup tamin kepada awak media.
( Bob, Muchtar )